Mengenal Bisnis Drop Servicing dan Cara Memulainya

Perkembangan dunia internet yang semakin cepat dan terjangkau menjadikan beberapa sektor ikut terkena dampaknya. Salah satunya yaitu bisnis online. Semenjak ada internet, banyak model bisnis baru yang bermunculan, misalnya seperti sistem dropship, reseller, affiliate, dan lain sebagainya. Namun, kini muncul model bisnis baru yang sangat menguntungkan dan berpotensi besar namun belum diketahui banyak orang, terutama di Indonesia. Bisnis ini dinamakan drop servicing.

Apa itu Drop Servicing?

Pengertian dropservicing sebenarnya mirip dengan dropship, namun berbeda pada layanan yang ditawarkan. Drop servicing adalah suatu sistem penjualan dimana pemilik bisnis menawarkan layanan, namun dalam eksekusinya dikerjakan oleh pihak lain yang bekerjasama. Jadi pemilik bisnis hanya berperan sebagai pelantara dan mengambil untung dari selisih harga dengan menawarkan harga lebih mahal dan mencari pihak lain yang mau mengerjakan dengan harga yang lebih murah.

Bisnis ini juga dikenal dengan nama lain service arbitrage yang lebih dulu populer. Di luar negeri, bisnis ini sudah populer beberapa tahun kebelakang.

Sebenarnya, model bisnis ini sudah ada sejak lama dan pasti diterapkan oleh perusahaan-perusahaan besar konvensional, namun berbeda istilah, seperti kontraktor, vendor dan sebagainya.

Ilustrasi Sistem Bisnis Drop Servicing

MODEL BISNIS DROP SERVICING

Cara Kerja Sistem Drop Servicing

Sebenarnya, model bisnis ini memiliki sistem yang sederhana. Pemilik membuka sebuah bisnis dengan menawarkan beberapa layanan. Kemudian layanan ini dipatok dengan harga lebih tinggi dan di promosikan oleh marketing untuk mendapatkan klien.

Setelah klien deal, selanjutnya pekerjaan di lempar kepada freelance profesional yang menawarkan jasa lebih murah. Pemilik bisnis ini hanya perlu menjadi pelantara antara klien dan freelance sehingga klien mendapatkan hasil pekerjaan yang sesuai.

Perbedaaan Drop Servicing dengan Dropship

Secara bisnis model, dropship dan drop servicing memiliki sistem yang identik. Namun yang membedakan yaitu sesuatu yang ditawarkan. Dropship menawarkan produk fisik berupa barang, sedangkan drop servicing menawarkan layanan jasa.

Drop ServicingDropship
Yang ditawarkanJasaProduk Fisik dan Digital
Keuntungan (Margin)Tidak terbatasTerbatas oleh pasar (Fixed Price)
PersainganSedikitKetat
Biaya awalRendah – SedangRendah
Repeat orderMudahLebih sulit
Nilai TransaksiCenderung BesarTergantung produk yang dijual.
WaktuLebih banyakPerputaran cepat
Scale upMudahMudah
Quality ControlLebih sulitMudah
PengirimanTidak selaluMembutuhkan Pengiriman
StockTidak terbatasPerlu di kontrol
AftersaleMemungkinkan return & refundsPasti ada return & refunds
BrandingKuatTergantung pada produk
SkalaGlobalCenderung lokal

Apakah Drop Servicing Menguntungkan?

Tentu, keuntungan bisnis model seperti ini hampir tidak terbatas. Layanan jasa tidak memiliki angka pasti, selama klien deal dan percaya dengan kita maka berapapun tarif yang dipasang maka tidak masalah selama klien mendapatkan apa yang di inginkan.

Berbeda dengan dropship, karena yang dijual adalah barang (bukan jasa), maka keuntungannya tidak terlalu besar mengingat barang memiliki harga maksimal dan dapat dengan mudah dibandingkan dengan produk sejenis.

Kelebihan Drop Servicing

  • Sangat mudah untuk memulai
  • Tidak memerlukan keahlian khusus
  • Resiko lebih sedikit karena return atau komplain sangat jarang jika kita pandai membuat kontrak
  • Biaya murah dan fleksibel
  • Scale up lebih murah dan cepat
  • Tidak perlu memikirkan stok atau produk
  • Persaingan sedikit
  • Margin besar dan dapat dinegosiasi
  • Repeat order tinggi
  • Bisa kontrak jangka panjang
  • Dapat membangun branding yang kuat

Kelemahan Drop Servicing

  • Freelance kadang tidak komitmen (kabur, pekerjaan tidak selesai, terlambat dsb)
  • Kepuasan klien bisa menjadi masalah besar, kita harus melakukan kontroling layanan dengan hati-hati

Biaya Memulai Bisnis Drop Servicing?

Untuk memulai bisnis drop servicing, kita dapat memulainya secara gratis, namun ini tergantung dari layanan apa yang ingin kita jual. Misalnya menjual jasa penulisan konten, kita tidak membutuhkan modal yang besar, cukup internet dan laptop maka bisnis dapat berjalan.

Namun, jika ingin memulai bisnis drop servicing skala besar yang profesional, mungkin membutuhkan biaya yang lumayan besar, hal yang harus dipertimbangkan yaitu:

  • Biaya membuat website
  • Biaya branding
  • Merekrut tim (marketing, manajemen, dan sebagainya)
  • Biaya marketing
  • Biaya operasional
  • Fasilitas (internet, kantor, alat kerja)
  • Pengurusan administrasi (CV, PT, Izin Usaha, Haki dan sebagainya)
  • Dan biaya lain yang sesuai dengan bidang yang akan dipilih

Cara Memulai Bisnis Drop Servicing

Berikut adalah blueprint lengkap bagaimana cara memulai bisnis drop servicing dari nol untuk pemula

1. Riset dan Menentukan Niche

Hal pertama yang harus dilakukan sebelum memulai yaitu melakukan riset terlebih dahulu. Data sangat penting dalam menentukan kesuksesan bisnis drop servicing untuk kedepannya. Apa saja yang harus di riset?

  • Target pasar
  • Layanan yang akan dijual
  • Kompetitor
  • Harga
  • Pelaku freelance

Biasanya saya menggunakan google trend untuk mengetahui trend dan potensi sebuah niche, apakah trend nya naik, stagnan atau turun. Sebaiknya kita cari niche-niche yang selalu ramai. Contohnya sebagai berikut

riset potensi drop servicing

Saya melakukan riset digital marketing, jasa website dan jasa logo. Untuk web dan logo trend permintaannya cenderung stagnan, namun berbeda dengan digital marketing yang terus mengalami kenaikan.

Nah jika kita cermat maka kita dapat mengambil pasar ini, digital marketing pun banyak sekali cabangnya, kita bisa ambil beberapa spesialisasi disana.

Selain menggunakan google trend, bisa juga menggunakan

  • Google keyword planner
  • Fiverr supply and demand
  • Upwork data

Setelah memilih niche yang akan diambil, selanjutnya riset pasar mana yang akan dituju. Tentu UMKM dan kelas korporat akan berbeda, tentukan juga area apakah mencakup lokal atau global seperti menyasar luar negeri.

Riset juga kompetitor, bagaimana mereka menawarkannya, fasilitas apa yang diberikan, berapa harganya dan bagaimana cara mereka melayani klien. Kita bisa juga mencoba melakukan order kepada mereka untuk mengetahui lebih dalam.

Setelah riset selesai, baru mencari sumber daya manusia yaitu freelance. Kita dapat mencarinya di situs-situs freelance, menyeleksi siapa saja yang sesuai kriteria yang kita terapkan dan jangan lupa lihat portfolio beserta testimoninya.

Basic vs Complex Service

Memilih layanan yang akan dipilih juga harus mempertimbangkan kesulitannya. Ada dua jenis layanan, yaitu basic dan complex.

BasicComplex
Harga murahMahal dan margin besar
Klien mudah dicariLebih lama untuk mendapat klien
Scale up mudahLebih sulit
Tidak membutuhkan standar tinggiMemerlukan quality control yang ketat
Komunikasi mudahKomunikasi lebih intens
Repeat order untung kecilRepeat order bisa untuk menutup biaya satu bulan

2. Membuat SOP Kerja dan Sistem Kontrak (SLA)

Dalam bisnis jasa, sistem kerja dan kontrak sangat berperan penting. Jika salah disini maka dapat menimbulkan kerugian yang fatal. Masing-masing niche memiliki sop dan kontrak yang berbeda-beda. Jadi untuk poin ini harus disesuaikan dengan niche yang ingin anda ambil.

Namun sebagai gambaran garis besar, yang harus ditentukan yaitu:

  • Kontrak kerja yang menguntungkan kedua belah pihak
  • Proposal penawaran
  • SOP untuk tim
  • Budgeting

3. Membuat Standar Quality Control

Karena kita tidak mengerjakan project sendiri melainkan melemparkan ke orang lain maka perlu sekali untuk membuat standar agar hasil yang nanti diberikan sesuai dengan keinginan klien.

Standar-standar ini harus dibuat secara rinci dan detail agar tidak terjadi miss komunikasi kedepannya. Yang paling krusial yaitu masalah waktu (deadline), kita harus memberikan tenggang untuk antisipasi jika freelance tidak bisa memenuhi keinginan, nantinya bisa dilempar ke freelance lain.

Kontroling kualitas merupakan kunci dari suksesnya bisnis model ini, karena ini akan berpengaruh ke semua aspek, jika kualitas pelayanan buruk maka klien akan kabur dan tidak repeat order. Perusahaan kita pun akan dicap jelek sehingga reputasi turun.

4. Mencari Flatform dan Jaringan

Sebelum memulai menerika klien, kita harus terlebih dahulu mendapatkan kandidat freelance yang tepat dan sesuai dengan standar yang telah kita terapkan. Tahap ini seperti seorang HRD yang mencari SDM berkualitas namun dengan bayaran yang terjangkau.

Kita bisa mencarinya di situs-situs freelance besar, misalnya seperti

Situs untuk Mencari Freelance

  • fiverr.com
  • upwork.com
  • freelancer.com
  • peopleperhour.com
  • dribble.com
  • Atau situs dan komunitas lokal

Jika bisnis sudah mulai berjalan, sebaiknya kita langsung pergi ke lapangan untuk mencari orang-orang yang berpotensi, misal jika kita aktif di jasa desain, kita bisa ikuti ivent-ivent desain untuk mencari talent-talent berbakat, kemudian diajak kerjasama.

5. Marketing

Setelah hal-hal sebelumnya siap, maka mulailah untuk melakukan pemasaran. Karena drop servicing identik dengan bisnis online, maka kita bisa memanfaatkan digital marketing dalam mencari klien. Channel yang paling tepat untuk layanan jasa yaitu google ads, ini sudah saya buktikan sendiri karena orang-orang yang mencari di google sudah pasti membutuhkan pelayanan.

Alternatif lainnya yaitu LinkedIn ads dan Facebook Ads.

Biasanya, hal yang paling dasar yang harus disiapkan yaitu membuat website.

Komponen yang wajib ada dalam website yaitu

  • Branding (Nama, logo, konsep brand secara keseluruhan)
  • Company profile
  • Sales page
  • Testimoni
  • Live chat
  • Email support
  • Checkout
  • Notification
  • CRM
  • Upselling

6. Branding

Setelah mendapat klien, kita tinggal menjalankan sistem yang sudah kita buat. Dalam prosesnya pasti akan banyak kendala yang akan dihadapi. Inilah fase dimana kita bisa belajar bagaimana membentuk perusahaan drop servicing yang sukses.

Setelah itu, jangan berjalan ditempat. Sambil mencari keuntungkan, jangan lupa lakukan branding agar perusahaan kita semakin besar dan kuat. Bisa dengan membangun akun edukasi di media sosial, melakukan kegiatan sosial, mensponsori ivent dan berkolaborasi dengan pemilik bisnis lain.

7. Scale Up

Setelah semua berjalan, sedikit demi sedikit kita bisa melakukan scale up, misalnya menambah tim dan budget marketing. Dalam prosesnya harus juga diimbangi dengan peningkatan kualitas layanan.

Pebisnis drop servicing pemula biasanya jatuh ketika tahap scale up karena tidak bisa menjaga kualitas layanan setelah bisnis membesar. Tentu semakin besar klien maka perlu juga tim yang kompeten untuk melayani mereka. Walaupun kita menyerahkannya pada freelance, tentu kita juga perlu mengontrol dan menjaga agar hasil tetap maksimal.

10 Daftar Layanan yang Bisa Drop Servicing

Ada banyak sekali layanan jasa yang bisa kita drop ke freelance, namun berikut saya rangkum beberapa layanan yang populer dan memiliki potensi keuntungan yang besar.

1. Digital Marketing

Pemasaran digital sedang berkembang pesat dan trend nya terus tumbuh. Bagi anda yang memiliki pengetahuan disini bisa mulai bermain disini. Banyak sekali cabang digital marketing yang bisa diambil, mulai dari google ads, facebook ads, instagram ads, linkedin ads, youtube ads, SEO hingga tiktok ads.

2. Desain Grafis

Walaupun di negeri ini desain kurang dihargai, namun diluar sana desain sangatlah menggiurkan. Selain itu potensinya sangat besar karena sumber daya freelance yang bermain di niche ini sangat banyak, jadi kita bisa dengan mudah mencari orang-orang untuk diajak kerjasama.

Sub niche desan misalnya seperti jasa edit slide presentasi, cover buku, branding kit, stationary kit, logo, ilustrasi, poster, banner, ui ux dan lain sebagainya.

3. Multimedia

Multimedia juga bisa menjadi alternatif layanan. Misalnya seperti jasa pembuatan animasi dan iklan, edit video, voice over, visual effect, fotografi, audio composer dan sejenisnya.

4. Penulisan

Penulisan juga salah satu bidang yang menggiurkan, ini merupakan salah satu bidang yang saya pegang. Perlu anda ketahui, sebagian artikel di blog ini juga bukan hasil saya. Saya juga kadang melayani permintaan klien yang menginginkan artikel kemudian saya lempar ke penulis langganan saya.

Selain penulisan artikel blog, banyak sekali cabang lain yang bisa di explore, misalnya pembuatan copywriting, layout naskah, editor, guest post hingga content placement.

5. Pemrograman

Ranah IT merupakan niche yang sangat jack pot karena rata-rata klien memiliki budget yang besar. Layanan paling mudah untuk di drop misalnya seperti jasa pembuatan aplikasi desktop, android, ios, plugin, chatbot hingga SaaS.

6. Edukasi

Saat ini dunia pendidikan sudah berkembang, karena pandemi hampir semua sekolah belajar secara online. Nah, ini bisa dijadikan peluang, misalnya menyediakan layanan bimbel online, kursus, sertifikasi, webinar hingga edukasi untuk tim perusahaan. Semua itu kita bisa serahkan ke orang lain.

7. Manajemen

Bisnis besar maupun UMKM biasanya membutuhkan sumber daya management, layanan yang paling banyak dicari misalnya seperti customer service, admin, entri data, olah data, HRD, dan sebagainya.

8. Website

Website juga merupakan niche yang cukup menjanjikan. Walaupun permintaannya cenderung stagnan, namun marginya cukup besar. Saya juga menjalankan bisnis ini. Kelebihan dari niche ini yaitu tidak membutuhkan effort yang besar dan aftersale yang mudah.

Website sendiri banyak sekali jenisnya, mulai dari toko online, company profile, landingpage, berita, blog dan lainnya.

9. Manajemen Konten

Biasanya, pemilik bisnis kecil tidak memiliki tim khusus konten, nah ini menjadi peluang besar untuk kita. Permintaan digital marketing akan sejalan dengan permintaan konten. Disinilah kita bisa masuk.

Banyak sekali hal yang bisa kita kelola, misalnya fanspage facebook, akun instagram, tiktok dan twitter, artikel blog dan sebagainya.

10. Trouble Shooter

Layanan ini merupakan layanan yang menawarkan pemecahan masalah yang mungkin dialami calon klien. Banyak sekali bidang yang bisa diambil, misalnya perbaikan website, software, kemanan sistem, bug hunter, dan sebagainya.

Tips Sukses Bisnis Drop Servicing

1. Gunakan Google Bisnis

Google bisnis merupakan fasilitas gratis dari google yang sangat menguntungkan, khususnya jika kita menyasar target lokal area. Jadi, bagi anda yang baru memulai dan memiliki budget terbatas, bisa mencoba memanfaatkan layanan ini.

2. Unik

Jika anda ingin mendapat pasar, pastikan positioning anda jelas dan tajam. Harus ada sesuatu yang unik yang ada tawarkan. Misalnya bermain di jasa penulisan artikel, artikel yang kita buat khusus menggunakan teknik hypnoselling. Nah ini kan unik dan jarang dipasaran. Karena jarang tentu kita bisa mematok harga tinggi untuk layanan yang kita jual.

3. Spesialisasi

Satu brand untuk satu spesialisasi, jangan campur aduk gado-gado. Misal fokus di pembuatan website, kita main di sana saja namun pelayanan yang kita tawarkan bintang lima dan terbaik sehingga kita dikenal dengan spesialiasi di bidang website.

Jika ingin merambah niche lain, buatlah bisnis dengan brand berbeda. Jangan di brand yang sudah berjalan.

4. Branding

Sambil berjalan, kita lakukan branding secara bertahap dan jangka panjang. Karena jika brand sudah besar, kita tidak perlu lagi mencari klien, klien lah yang akan mencari kita.

Cara sederhana untuk membangun branding yaitu rajin update portfolio, sharing konten bermanfaat di media sosial dan aktif di komunitas.

5. Fokus Pada Kepuasan Klien

Salah satu kunci sukses agar bisnis drop servicing berkembang pesat yaitu klien oriented. Jika klien puas, mereka akan repeat order dan menyebarkannya ke lingkungan mereka. Sehingga bisnis kita terkenal dari mulut ke mulut.

Nah, cara agar kualitas kepuasan tinggi yaitu kita merekrut tim khusus yang menangani dukungan pelanggan, memperbanyak customer service dan mencari para freelance terbaik.

6. Tim yang Kompak

Kekompakan tim juga sangat penting, jika bisnis kita sudah besar sebaiknya lakukan kegiatan-kegiatan khusus yang menambah kekompakan secara rutin, misal liburan bersama, malam keakraban dan sebagainya.

Selain itu, jangan berikan tim multi job yang diluar bidangnya. Lebih baik satu orang di satu jobdesk namun tim ini memiliki spesialiasi. Jika anda menjual layanan yang complex, jangan dikelola oleh orang yang sama.

7. SOP dan Kontrak yang Jelas

Jangan sampai bisnis yang kita bangun hancur karena sop yang tidak jelas serta mengalami kerugian karena dituntut oleh klien. Maka dari itu penting dalam membangun SOP dan Kontrak, pertimbangan berbagai macam aspek dan lakukan pencegahan serapi mungkin.

8. Cari Agensi White Label

Jika sudah berjalan dan rutin mendapat klien, sebaiknya mulai mencari agency white label kecil. Apa itu agency white label? ini merupakan agency yang menawarkan jasa namun menggunakan nama brand kita.

Jadi agency ini bekerja untuk kita dan menjadi sub contract dan bekerjasama dalam waktu tertentu. Ini lebih mudah dikontrol sehingga kualitas pelayanan terjaga.

Berbeda dengan menggunakan freelance, kadang mereka bekerja secara profesional kadang juga tidak.

9. Selalu menyediakan beberapa backup

Jika sudah menjalankan bisnis ini, pasti nanti anda akan mengalami masalah misalnya seperti freelance menghilang, sulit dikontak, pekerjaan tidak sesuai dan lain sebagainya.

Maka dari itu kita wajib mengkalkulasikan dana khusus untuk meminimalisir hal ini. Cari juga beberapa freelance backup untuk menggantikan pekerjaan yang tidak selesai.

10. Inovasi dan Menawarkan Sesuatu yang Lebih

Pasar digital sangat cepat berkembang, kita harus terus berinovasi dan menawarkan hal-hal yang baru agar tetap bertahan. Hal ini untuk meminimalisir jika niche yang kita jalankan mengalami penurunan permintaan, dengan berinovasi kita bisa beradaptasi lebih cepat.

Tantangan Drop Servicing

Jika anda ingin memulai, maka tantangan inilah yang akan anda hadapi dan pasti akan terjadi berdasarkan pengalaman saya pribadi

1. Menjaga hubungan dengan klien

Jika bermain di layanan jasa, kita akan menemukan berbagai sifat dan karakter klien. Ada yang ramah, ada yang banyak mau, yang pelit sampai yang menjengkelkan.

Nah disinilah kita harus menunjukan profesionalitas sehingga kita bisa menyesuaikan karakter tim kita. Dengan menjaga hubungan dengan klien maka dapat menjadi aset jangka panjang.

2. Menjaga standar kualitas

Salah satu hal tersulit dalam bisnis drop servicing yaitu menjaga kualitas, karena setiap freelance memiliki karakter yang berbeda-beda. Maka dari itu kita harus cermat memilih freelancer, dan jika sudah besar sebaiknya kita bekerjasama dengan agency whitelabel.

3. Mengontrol sub kontrak

Dalam kontroling dan melakukan revisi, kita harus mengedepankan sisi empati. Kadang ada freelance yang sakit hati ketika pekerjaannya banyak direvisi, maka kita harus mencari win to win solution.

Kita mendapatkan hasil yang berkualitas, freelance pun tidak merasa tertekan. Nah ini menjadi tantangan tersendiri yang akan anda hadapi.

4. Mencari klien baru

Menjual jasa tidak semudah menjual produk fisik. Kenapa?

Jasa memiliki harga yang tinggi dan butuh kepercayaan dari klien agar kita bisa closing. Maka dari itu, branding sangat penting, bangun portfolio, dan reputasi. Jika diawal memang wajar lebih sulit, namun jika sudah besar nanti akan lebih mudah mendapat klien.

5. Menjaga kekompakan tim

Setelah bisnis berjalan, tim kadang merasa bosan dan ketika tekanan kerja tinggi maka tim sedikit stress hingga kadang terjadi perselisihan. Jadi kita sebagai pemilik bisnis harus cermat menyemangati tim dan menjaga agar tetap kompak.

Berikan reward jika omzet naik, buat tim merasa nyaman, bangun suasana kekeluargaan dan saling terbuka.

Kesimpulan

Itulah 2700+ kata mengenai bisnis drop servicing. Semua telah saya jabarkan berdasarkan pengalaman saya pribadi. Semoga ini bisa menjadi ilmu yang bermanfaat bagi anda.

Intinya, bisnis drop servicing merupakan salah satu bisnis online yang menggiurkan, effort yang tergolong rendah dengan penghasilan yang cukup tinggi. Kita hanya perlu mencari peluang dan orang yang tepat untuk menjalankanya.

Drop servicing, less effort, more income.

Septian Rishal

Jika ada yang ingin ditambahkan atau ditanyakan, anda bisa meninggalkan komentar di bawah, jangan lupa untuk di share!

Bagikan jika suka:

Tentang Penulis

Photo of author

Septian Riyadus Solihin

Dikenal juga dengan nama internet Septian Rishal. Beliau merupakan Sarjana Desain (S.Ds) dan lulusan SMK Teknik Komputer Jaringan. Aktif sebagai blogger sejak 2012, sehari-hari bekerja sebagai Digital Marketing Consultant yang memiliki ketertarikan di bidang filsafat, teknologi, game, smartphone, bisnis online, media sosial, investasi, dan desain.

3 thoughts on “Mengenal Bisnis Drop Servicing dan Cara Memulainya”

  1. Wah keren informasinya
    Saya rasa ini yang pertama dan satu2 nya blog indonesia yang bahas tentang drop servicing.

    Thanks

    Reply

Leave a Comment