Dunia investasi memang banyak jenisnya. Salah satu jenis investasi yang sedang naik daun dan paling digemari kaum muda saat ini yaitu Reksadana. Namun, nyatanya reksadana pun banyak jenisnya, ada Reksadana Pasar Uang (RDPU), Reksadana Pendapatan Tetap (RDPT), Reksadana Saham (RDPS) dan Reksadana Campuran (RDC).
Apa itu Reksadana?
Reksadana adalah wadah dengan pola untuk pengelolaan dana dan modal bagi sekumpulan investor yang di gabung untuk di investasikan dalam instrumen-instrumen investasi yang tersedia di pasar modal seperti Saham, Obligasi, Pasar Uang, Index serta Campuran.
Bagaimana cara Membeli Reksadana?
Zaman dulu, ketika orang ingin membeli reksadana, kita harus mengunjungi kantor manager investasi untuk menyerahkan sejumlah uang dan mendapatkan sejumlah unit penyertaan. Jadi, kita tidak dapat melihat keuntungan dan harga secara realtime dan tidak bisa mencairkan uang dengan cepat.
Namun, seiring dengan berkembangnya teknologi, kini sudah tersedia aplikasi marketplace reksadana berbasis mobile seperti bareksa dan bibit. Dengan aplikasi marketplace reksadana, kita dapat mengetahui dan mekomparasi masing-masing produk reksadana secara langsung hingga kita dapat menemukan produk reksadana terbaik yang bisa dibeli.
Untuk membeli reksadana, kita cukup mendaftar di aplikasi marketplace rd dan menyiapkan KTP. Namun, sebelum membeli reksadana, tentu kita harus tahu terlebih dahulu jenis-jenis reksadana berikut dengan resikonya, simak artikel di bawah ini…
Jenis Jenis Reksadana beserta Keuntungan Dan Risikonya
1. Reksadana Pasar Uang (RDPU)
RDPU adalah jenis reksadana dimana uang anda akan di investasikan oleh Manager Investasi (MI) ke instrumen-instrumen pasar uang seperti Deposito, Sertifikat Utang Negara, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Utang (Obligasi) dan sejenisnya.
Keuntungan :
- Cocok untuk investasi Jangka Pendek < 1 Tahun
- Risiko sangat kecil (aman)
- Grafik cenderung naik dan stabil
- Jarang sekali mengalami Drawdown yang signifikan
Kelemahan :
- Keuntungan (Return) paling sedikit dari pada jenis reksadana lain
2. Reksadana Pendapatan Tetap (RDPT)
RDPT adalah jenis reksadana dimana sebagian besar uang anda akan di investasikan oleh Manager Investasi (MI) ke saham atau obligasi yang cenderung aman dan stabil namun memiliki return yang lebih tinggi dari RDPU.
Kebanyakan MI akan menginvestasikan dana ke bentuk surat utang yang menjanjikan keuntungan besar dan aman.
Keuntungan :
- Cocok untuk investasi Jangka Menengah 1-3 Tahun
- Keuntungan (Return) Lebih tinggi dari RDPU
- Risiko Sedang
- Grafik cenderung naik namun tidak stabil
Kelemahan :
- RDPT jarang yang berjenis syariah
3. Reksadana Saham (RDS)
RDS adalah jenis reksadana dimana sebagian besar uang anda akan di investasikan oleh Manager Investasi (MI) ke saham yang potensial. Reksadana ini mengutamakan keuntungan di banding risiko.
Keuntungan :
- Cocok untuk investasi Jangka Panjang > 10 Tahun
- Keuntungan (Return) Maksimal
- Lonjakan kenaikan sangat tinggi
Kelemahan :
- Risiko sangat tinggi, harga dapat turun drastis sewaktu-waktu
4. Reksadana Campuran (RDC)
Sesuai namanya, RDC adalah reksadana yang menginvestasikan dana ke berbagai instrumen mulai dari pasar uang, obligasi, saham secara seimbang.
Keuntungan :
- Tidak terpaku pada satu jenis investasi, jadi lebih stabil
- Cocok untuk Investasi Jangka Menengah 3-10 Tahun
- Return dan risiko lebih seimbang
- Performa lebih tergantung pada pengelola dana (Manager Investasi)
- Cocok untuk Investasi Cadangan (Dipadukan dengan jenis reksadana lain)
Kekurangan :
- Resiko berada antara RDS dan RDPT
Mana yang Terbaik?
Jika anda bertanya mengenai jenis reksadana terbaik, maka itu tergantung profil risiko anda. Apakah anda merupakan investor konservatif yang cenderung menghindari resiko, investor moderat yang memiliki toleransi pada risiko sedang, atau Investor agresif yang mengutamakan keuntungan serta memiliki toleransi tinggi terhadap risiko.
Itu tergantung pada diri anda.
Namun, jika dilihat dari jangka waktu, maka anda dapat memilih jenis reksadana berdasarkan data berikut :
- Investasi Jangka Pendek < 1 tahun, maka pilihlah Reksadana Pasar Uang
- Investasi Jangka Menengah 1-3 Tahun, maka pilihlah Reksadana Pendapatan Tetap
- Investasi Jangka Menengah 3-10 Tahun, maka pilihlah Reksadana Campuran
- Investasi Jangka Panjang > 10 Tahun, maka pilihlah Reksadana Saham
Semua itu tergantung anda, Data jangka waktu diatas hanyalah patokan waktu aman agar anda terhindar dari kerugian dan mendapatkan keuntungan yang maksimal.
Jika anda seorang investor agresif, maka tidak ada salahnya memilih reksadana saham dalam jangka waktu pendek atau menengah. So, Pahami Risikonya dan Nikmati Penghasilanya!