Saat ini, kegiatan investasi merupakan hal yang banyak di gandrungi oleh kaum muda. Salah satunya yaitu investasi reksadana yang mulai booming karena kini berinvestasi di reksadana semakin mudah. Dulu kita harus pergi ke kantor manager investasi untuk membuka rekening dan membeli reksadana, kini semuanya bisa dilakukan sendiri dirumah secara online menggunakan aplikasi.
Salah satu aplikasi yang mempermudah pemula untuk belajar berinvestasi reksadana yaitu Bibit. Bibit merupakan aplikasi sejenis bareksa. Sebelumnya saya sudah membahas mengenai Bibit vs Bareksa. Nah di artikel kali ini saya secara khusus hanya ingin membahas pengalaman pribadi mengenai berinvestasi reksanada di bibit. Lantas bagaimana reviewnya? simak artikel berikut ini…
Review Aplikasi Bibit
Awalnya saya memang pemula dalam berinvestasi di dunia reksadana. Namun, tepatnya di awal-awal 2019, saya menemukan sebuah flatform yang menyediakan fitur investasi reksadana secara otomatis bernama bibit.
Tentu hal ini mengundang penasaran saya, bagaimana tidak. Kita tidak perlu memikirkan reksadana mana yang bagus atau melakukan analisa teknikal yang ribet dan membuang waktu.
Bibit memiliki fitur bernama robo advisor. simplenya, ini merupakan teknologi pendekatan teori modern porfofolio yang dikenalkan oleh ekonom terkenal Harry Markhowitz. Teori ini terbukti dapat menjaga resiko dan memaksimalkan keuntungan lewat metode diversitifikasi.
Selain itu, teori ini sudah mendapatkan penghargaan nobel prize. Tentu ini sangat menguntungkan dan mempermudah kita yang baru mengenal investasi reksadana.
Sayapun awalnya mencoba daftar dan menyediakan budget sedikit. Hanya Rp.100.000 saja! Cara daftarnya cukup mudah…
Cara Daftar Bibit
- Pertama download aplikasi bibit di Playstore atau Appstore
- Kemudian siapkan persyaratan, antara lain nomor hp, email, Foto KTP, Foto selfie dengan KTP, foto tanda tangan di kertas putih, dan rekening bank.
- Kemudian buka aplikasi bibitnya dan ikuti langkahnya. Pada kolom kode referensi, masukan kode “PROMOUNTUNG“
- Nanti akan otomatis mendapatkan cashback sebesar 25 ribu. Jika kita investasi 100 ribu, maka secara otomatis menjadi 125 ribu rupiah. Keren kan?
- Setelah registrasi selesai tunggu 1-2 hari hingga akun berhasil di verifikasi.
- Setelah berhasil maka anda bisa mulai berinvestasi dari Rp.10.000 saja. Tapi agar mendapatkan promo cashback saya sarankan investasi diatas Rp. 100.000
Nah, seiring dengan waktu. Saya rutin nabung reksadana setiap bulan. Saya selalu menyisihkan diawal bulan untuk berinvestasi di bibit. Hingga akhirnya terakhir saat artikel ini ditulis, saya berinvestasi sekitar 30 jutaan. Lumayan lah untuk sekelas mahasiswa.
Karena telah berinvestasi dari sejak awal bibit dirilis (tahun 2019), tentu saya sudah mengalami banyak pengalaman. Dulu saya sampai untung hingga 3 juta dalam 1 minggu karena saya sedang beruntung membeli reksadana yang murah, dan pas seminggu kemudian harganya naik secara drastis.
Saya hanya biarkan saja, tidak pernah saya ambil atau cairkan karena dari awal memang saya berniat berinvestasi jangka panjang (diatas 10 tahun).
Sampai akhirnya pada awal-awal 2020, terjadi wabah penyakit hingga menjadi pandemi. Tentu ini mengganggu semua aspek, termasuk ekonomi. Saat ini reksadana saya turun hingga mendekati minus. Namun untungnya, sampai titik terendah saya tidak sampai ke titik rugi.
Akhirnya dari awal bulan juni, karena new normal, kini semuanya mulai normal kembali karena pemerintah mengeluarkan kebijakan new normal.
Investasi saya pun akhirnya naik membali seiring dengan waktu. Jadi, jika berinvestasi itu kita harus memiliki mental dan mindset yang kuat, jangan mudah goyah.
Apalagi cuma reksadana yang resiko nya tergolong sangat rendah, berbeda jika kita membeli saham secara langsung atau berinvestasi di sesuatu yang tidak jelas.
Akhirnya, saya memutuskan untuk total berinvestasi di bibit (sebelumnya saya juga menggunakan bareksa). Karena menurut saya support nya bagus, aplikasinya mudah digunakan dan tampilanya eye catching.
Kelebihan
- Aplikasinya ringan
- Ada fitur mode syariah
- Memiliki fitur robo advisor yang menyesuaikan sesuai profil kita
- Tampilanya keren dan eye cacthing
- Mudah bagi pemula (tersedia panduan lengkap)
- Gratis biaya komisi
- Gratis biaya pembelian dan penjualan (asal bank penampung sama dengan rekening kita)
- Nimai investasi rendah, hanya Rp. 10.000 sudah bisa mencoba
- Tidak terkena pajak
- Bisa dicairkan kapanpun dan tanpa penalti seperti obligasi
- Aman dan sudah OJK
- Banyak promo menarik
Kelemahan
- Jumlah produk reksadana masih sedikit (tidak sebanyak bareksa)
Tips Sukses Berinvestasi di Reksadana Bibit
Bagi anda yang masih baru dalam bermain reksadana, ada beberapa tips nih dari saya akan kalian untung maksimal. Antara lain
1. Pilih produk sesuai tujuan
Seperti yang kita tahu, investasi itu harus memiliki tujuan.Salah satu dasar menentukan tujuan yaitu berdasarkan waktu. Nah direksadana ada 3 kategori waktu investasi. Yaitu
- Jangka Pendek : Kurang dari 5 tahun
- Jangka Menengah : 5 hingga 10 tahun
- Jangka Panjang : lebih dari 10 tahun
Nah, di bibit kan ada jenis-jenis reksadana. Yaitu pasar uang, obligasi dan saham. Ini memiliki kelebihan dan kelemahanya masing-masing.
Kelebihan pasar uang yaitu resiko sangat kacil, nyaris tanpa resiko dan harganya naik terus. Namun, keuntunganya sedikit.
Sedangkan obligasi itu tengah-tengah, resiko sedang namun keuntunganya juga lumayan.
Dan untuk saham, resikonya sangat tinggi, Tapi keuntunganya juga tinggi juga, ya sesuai hukum investasi (high risk high return). Saya pernah dalam sehari untung 1 juta. Memanfaatkan momen saat pandemi.
Nah, jadi kira-kira anda mau yang mana? aman tapi keuntungan standar atau beresiko namun keuntungan maksimal?
Tapi, jika tidak ingin rugi, kita bisa menggunakan rumus waktu. Jadi rumusnya seperti ini…
- Investasi Jangka Pendek < 5 tahun, maka pilihlah Reksadana Pasar Uang
- Investasi Jangka Menengah 5 – 10 Tahun, maka pilihlah Reksadana Obligasi
- Investasi Jangka Panjang > 10 Tahun, maka pilihlah Reksadana Saham
Itu rumus investasi bibit menurut saya. Jadi misalnya kita berinvestasi di RD saham dan rugi, tunggulah 10 tahun, maka akan untung kembali bahkan untung maksimal.
Quote dari saya yaitu
Tidak ada kata rugi dalam investasi reksadana, hanya perihal waktu dan keberuntungan
Septian Rishal
Maksudnya gimana? jadi gini perihal waktu, misalnya reksadana kita minus nih (rugi dan merah), jadi biarkan saja jangan di tarik atau dicairkan, tunggu saja sampai rumus waktu diatas. Maka akan untung kok pada waktunya.
Terus faktor keberuntungan bagaimana? jadi kadang produk reksadana itu ada yang performanya buruk. Sehingga membuat kita rugi, namun sepanjang saya berinvestasi di reksadana belum pernah menemukan manager investasi yang berperforma buruk atau bermasalah. Selama beli nya di aplikasi terpercaya, misalnya bibit.
Kenapa? karena menurut bibit, mereka menyeleksi dan hanya menjual produk reksadana yang sudah terpercaya dan berpengalaman.
Jadi langkah pertama dalam berinvestasi reksadana yaitu tentukan dulu tujuanya ya… mau jangka pendek, menengah atau panjang? itu terserah anda.
2. Fokus pada tujuan awal
Setelah menentukan tujuan, fokuslah ke tujuan itu! Jangan misalnya jadi labil, anda berniat jangka panjang dengan membeli reksadana saham, eh baru seminggu dua minggu dijual lagi, ya rugi atuh!
Jadi tetap konsisten dan pegang teguh tujuan anda. Kokoh pada pendirian, itulah kunci sukses berinvestasi reksadana.
3. Pilih produk dengan performa baik
Jika anda sudah mulai mengetahui cara kerja bibit, saya sarankan anda membeli reksadana secara manual, jangan lewat fitur robo advisor.
Fitur pembelian manual ada di bagian bawah, pilih reksadana sendiri. Nah pilih reksadana sesuai dengan profil dan tujuan ya! jika jangka pendek beli pasar uang, menengah beli obligasi dan panjang beli saham. Ini hanya patokan untuk meminimalisir kerugian. Sebenarnya bebas-bebas saja mau membeli yang mana.
Lalu bandingkan saya masing masing produk. Biasanya saya melihat :
- Return (CAGR) dalam satu periode (1 bulan, 3 bulan, 1 tahun dan 5 tahun) : semakin tinggi return maka semakin besar potensi keuntungan
- Max Drawdown : penurunan maksimum dalam satu periode (titik terendah). Cari yang Drawdown nya rendah untuk meminimalisir kerugian
- Expense Ratio : besar biaya yang dikeluarkan untuk mengelola. Cari yang kecil, semakin kecil berarti semakin efisien manajemenya.
Itu saja sih, sebenarnya masih banyak yang harus dilihat, seperti prospektus, fund fact sheet, total aum dsb. Tapi 3 diatas juga sudah cukup untuk memilih produk yang bagus.
4. Rutin berinvestasi untuk meminimalisir kerugian
Trik sederhana agar kita tidak rugi yaitu terus menabung secara rutin. Maksudnya gini, misalnya kita membeli reksadana kemarin, eh pas besoknya harganya turun jadi rugi. Nah Sekarang jangan dijual, tapi beli lagi. Terus gitu sampai untung.
Itu trik sederhana agar investasi reksadana tidak rugi. Selain itu, saya sarankan nabung dalam nominal kecil tapi rutin, dari pada besar namun hanya sekali. Misalnya 1 juta untuk sebulan, saya sarankan bagi jadi 100 ribu setiap 3-4 hari sekali.
5. Pilih produk dengan bank penampung yang sama
Jika kita membeli produk reksadana dengan bank penampung yang berbeda dengan rekening pribadi, maka kita akan dikenakan biaya charge atau biaya transaksi ketika jual dan beli. Biasanya sekitar 7 ribu sampai 10 ribu.
Jika sering tentu lumayan kan? nah maka dari itu carilah produk dengan bank penampung sama dengan rekening kita. Misal rekening kita BCA, cari produk reksadana yang bank penampungnya BCA juga.
Apa itu bank penampung?
Yaitu bank yang digunakan oleh bank kustodian untuk mengirimkan dana hasil penjualan ke rekening kita.
Bedanya dengan bank kustodian?
Sedangkan bank kustodian yaitu bank yang disetujui OJK untuk menyimpan dana investasi kita.
6. Join komunitas investasi reksadana
Agar mendapatkan pengetahuan lebih dalam, bergabunglah di komunitas-komunitas investasi seperti komunitas saham, reksadana atau sebagainya.
Disana kita harus aktif agar berkembang. Dulu juga saya tidak tahu apa-apa, namun karena rajin melihat orang lain membagikan materi, maka saya sedikit-sedikit mulai paham.
7. Terus belajar dan pahami polanya
Kaya itu tidak instan! jika ada yang bilang investasi cepat dan kaya itu hoax. kita perlu proses belajar dan memahami pola. Rajinlah mencari ilmu, bisa dari buku, internet atau teman.
Jangan merasa ilmu kita sudah tinggi, karena ilmu pengetahuan itu tidak pernah diam dan terus bertambah.
Kesimpulan
Berinvestasi reksadana sebenarnya sangatlah mudah, seiring dengan perkembangan teknologi, kini kita semakin dimanjakan dengan segala kemudahanya. Cukup dengan smartphone dan internet, kita sudah bisa berinvestasi dengan aman dan nyaman. Contohnya menggunakan aplikasi marketplace reksadana bernama bibit.
Bibit merupakan aplikasi yang cocok bagi pemula karena menawarkan sistem otomatis bernama robo advisor. Selain itu, tampilanya yang ringan dan mudah dipahami menjadikan kita cepat dalam memahami setiap fiturnya.
Namun, aplikasi saja tidak menjamin keberhasilan. Agar berhasil, kita harus memiliki pengetahuan dan mindset yang tepat. Kuncinya yaitu terus belajar dan memahami pola. Semoga artikel ini bermanfaat bagi anda, jika ada yang ditambahkan atau ditanyakan, anda dapat meninggalkan komentar di bawah ya.
Wow, keren mas. Saya baru pemula di bibit. Nemu artikel mas, jadi nambah wawasannya. Inspiring, jadi makin yakin dan membuat saya harus fokus untuk investasi sesuai tujuan awal yaitu buat bangun rumah. Haha…
Mas sy mulai investasi dibibit tapi masih ikutin rekomendasi dari robo advisor dan akhirnya kebeli yg dana pensiun pdhl tujuan sy nabung gmn ya?
Tidak apa masuk dana pensiun juga, itu hanya penamaan. Tinggal buat portofolio baru dengan nama “Tabungan” terus pindahin dana nya.