Tips Aman Menggunakan WhatsApp

Akhir-akhir ini, WhatsApp sering diberitakan karena isu keamanan perihal kebijakan baru yang digadang-gadang mengancam privasi pengguna. Karena populer dan banyak digunakan di Indonesia, maka berita ini sangat cepat viral dan booming. Sampai banyak orang yang mengajak boikot dan berpidah ke aplikasi lain yang dinilai lebih aman seperti Telegram, Signal dan Bip.

Pembaharuan persyaratan mengenai ketentuan dan kebijakan privasi whatsapp yang paling disoroti yaitu,

kebijakan baru whatsapp
  • Sharing data pengguna dengan server Facebook yang merupakan pemilik WhatsApp mengenai data IP Address perangkat, lokasi, info perangkat serta daftar kontak.
  • Menyimpan dan mengola history chat dari WhatsApp Business yang di integrasi dengan hosting Facebook.
  • Serta memberikan informasi yang di berikan user pada layanan pihak ketiga atau layanan milik facebook.

Sebenarnya, isu ini tidak terlalu mengerikan, namun karena banyak kasus kebocoran data yang dialami oleh facebook, maka banyak pengguna whatsapp yang merasa tidak nyaman dan khawatir. Nah, di artikel kali ini saya ingin membagikan tips aman menggunakan whatsapp, simak artikel berikut ini…

Tips Aman Menggunakan WhatsApp

Agar data pribadi anda aman dari penyadapan atau dari pihak lain seperti Facebook, ada beberapa tips yang bisa di usahakan dan tetap dijaga, antara lain sebagai berikut…

1. Manfaatkan fitur privasi bawaan

Aktifkan privasi bawaan yang sudah tersedia pada aplikasi whatsapp, yaitu di menu Pengaturan > Akun > Opsi Privasi. Anda dapat menyembunyikan hal-hal penting seperti foto profil, last seen, info, status, read receipt, grup, lokasi, hingga memblokir kontak.

Namun, ini hanya mengamankan privasi kepada pengguna whatsapp lain, bukan mengamankan data dari perusahaan WhatsApp.

2. Aktifkan fitur enkripsi pesan

Enkripsi secara sederhana merupakan langkah atau cara mengamankan pesan dengan mengubah kedalam sistem kode yang sulit dipecahkan dan hanya dapat dibuka oleh penerima yang dituju. Jadi WhatsApp sekalipun “mungkin” tidak dapat membaca pesan yang kita kirimkan.

Untuk mengaktifkan enksipsi, masuk ke Pengaturan > Akun > Keamanan.

3. Aktifkan fitur PIN dan Biometrik

Salah satu kesalahan yang biasa terjadi sehingga chat atau data penting dapat di akses oleh orang lain kerena kita tidak mengaktifkan fitur kunci whatsapp. Untuk mengamankan data kita, bisa mengaktifkan PIN atau Sidik jari, caranya masuk ke Pengaturan > Akun > Privasi > Kunci Sidik Jari.

Selain itu, aktifkan juga verifikasi dua langkah di Pengaturan > Akun > Verifikasi Dua Langkah.

4. Pisahkan Kontak Pribadi dan Bisnis

Kesalahan umum pengguna yaitu menggabungkan akun pribadi dan bisnis dalam satu nomor telepon yang sama. Sebaiknya anda pisahkan karena akan lebih aman. Hampir setiap smartphone saat ini mendukung fitur dual sim, jadi bisa kita manfaatkan.

Misalnya sim 1 untuk nomor WhatsApp pribadi, dan sim 2 untuk WhatsApp Business.

5. Jangan gunakan WhatsApp untuk mengirim data bersifat privat

Hal terpenting yang dapat kita lakukan agar data kita tidak bisa dibaca oleh perusahaan WhatsApp, Facebook, Hingga Pihak Berwajib yang menyalah gunakan data yaitu dengan cara melindungi data kita sendiri.

Kita jangan pernah menggunakan aplikasi seperti WhatsApp untuk mengirim foto, video, dokumen, atau file penting yang sifatnya pribadi dan personal. Karena setelah kita mengirim pesan, walaupun sudah di hapus, mungkin di server tetap tersimpan sehingga masih bisa di akses oleh pihak tertentu.

6. Jangan pernah menggunakan WhatsApp Web

Web atau browser sifatnya mudah untuk diretas karena menyimpan data seperti cache atau cookies. Selain itu, jika kita lupa logout maka whatsapp bisa di akses orang lain, maka dari itu, sebisa mungkin hindari penggunaan WhatsApp web, apalagi login di komputer publik seperti komputer kantor atau warnet.

7. Hapus chat secara berkala

Banyak orang yang memiliki kebiasaan menyimpan chat hingga bertahun-tahun. Memang tidak ada salahnya jika chat tersebut merupakan chat yang bersifat tidak privat. Namun, jika chat nya penting dan merupakan sebuah privasi, sebaiknya dihapus sesegera mungkin agar lebih aman dari segala tindak pencurian data.

8. Hindari chat dengan orang yang tidak dikenal

Jika ada orang yang ngechat tiba-tiba dan mencurigakan, sebaiknya langsung tekan tombol spam dan blokir. Sekalipun mengatasnamakan pihak berwajib atau whatsapp. Bisa saja itu seorang penipu yang ingin mencoba meretas dan memanfaatkan anda.

9. Matikan data internet jika tidak diperlukan

Perlu anda ketahui, sekalinya ponsel atau smartphone kita terhubung ke internet, maka privasi kita sudah terbuka. Entah itu kamera, microphone, lokasi, hingga data yang ada di dalam ponsel.

Maka dari itu, sebaiknya matikan koneksi internet jika dirasa tidak memerlukanya, ini akan sedikit melindungi privasi anda dari kejahatan dunia maya.

10. Gunakan dua ponsel yang berbeda

Jika anda merupakan orang penting dan sangat mementingkan privasi data, saya sarankan menggunakan dua ponsel yang berbeda, yang satu untuk pribadi dan yang satu untuk kebutuhan bisnis.

Untuk ponsel pribadi sebaiknya hindari hal-hal seperti menginstal aplikasi sembarangan atau membuat akun yang tidak terlalu penting. Gunakan aplikasi kelas enterprise misalnya seperti BBM Enterprise dan gunakan juga ponsel khusus yang dilengkapi fitur pelindung privasi.

Pertanyaan yang sering ditanyakan

  • Data apa saja yang diambil oleh WhatsApp, Instagram dan Facebook?

Ketika kita pertama kali menginstal dan menggunakan WhatsApp, Facebook, Instagram atau aplikasi lain, tentu akan diminta persetujuan Syarat dan Ketentuan. Selain itu smartphone akan meminta persetujuan akses ke beberapa hal.

Biasanya data yang dibutuhkan yaitu, ID Perangkat, IP Address, Nama, Email, Nomor HP, Daftar Kontak, Lokasi, Cache, Cookies, Data Diagnostik, Informasi Pembayaran, Log Interaksi hingga Penyimpanan.

  • Data yang diambil untuk keperluan apa?

Pada umumnya, perusahaan seperti facebook menggunakan data kita untuk keperluan iklan. Bahasa kasarnya menjual data kita kepada pengiklan, sehingga pengiklan bisa menarget audience sesuai dengan kriteria yang di inginkan.

kebijakan whatsapp
Klarifikasi resmi dari WhatsApp

Contoh kasus, misalnya anda sudah melihat-lihat informasi mengenai sepatu merek A di internet, pasti berselang beberapa menit, anda akan suguhkan iklan serupa. Itu bukanlah kebetulan, itulah yang ditamakan targetting.

  • Apakah dengan menghapus WhatsApp kita lebih aman?

Tidak tentu, karena walaupun anda menghapus WhatsApp, data kita masih bisa di ambil lewat aplikasi lainnya milik facebook, seperti Facebook Messenger atau Instagram.

Belum lagi Google sang pemilik Android, yang lebih bebas dan leluasa mengakses data kita. Google hampir dapat mengetahui semua tentang kita mulai dari nama, email, lokasi, history penggunaan, microphone, data yang di simpan dan hal lainnya yang mungkin belum anda sadari.

Kesimpulan

Setelah kita memutuskan menggunakan teknologi seperti Smartphone, pada dasarnya kita sudah ikhlas menyerahkan privasi data kita ke pihak-pihak luar. Namun, kita bisa sedikit meminimalisirnya dengan cara-cara yang telah dijelaskan diatas.

Pada intinya, masalah keamanan data tidak serta merta ada di Aplikasi WhatsApp saja, kita harus waspada pada aplikasi lain. Maka dari itu, sebenarnya privasi ada di tangan anda sendiri.

Semoga artikel ini bermanfaat bagi anda, jika ada yang ingin ditambahkan atau ditanyakan, anda dapat meninggalkan komentar di bawah ya…

Bagikan jika suka:

Tentang Penulis

Photo of author

Septian Riyadus Solihin

Dikenal juga dengan nama internet Septian Rishal. Beliau merupakan Sarjana Desain (S.Ds) dan lulusan SMK Teknik Komputer Jaringan. Aktif sebagai blogger sejak 2012, sehari-hari bekerja sebagai Digital Marketing Consultant yang memiliki ketertarikan di bidang filsafat, teknologi, game, smartphone, bisnis online, media sosial, investasi, dan desain.

Leave a Comment